Flash Blogging 2018 : Menjadi Blogger Kreatif Menuju Indonesia Maju

 
Nama Anto Prabowo sudah tidak asing dikalangan peneliti, penulis dan tenaga pendidik Kota Semarang, bahkan Jawa Tengah. Selain penulis senior di Harian Umum Suara Merdeka, sehari-harinya beliau juga aktif sebagai tenaga pengajar (dosen) Universitas Soegiyopranoto Semarang dan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga.

Hari ini, Jumat 2 Februari 2018 saya berkesempatan menimba ilmu langsung kepada beliau di acara Flash blogging 2018 yang bertema "Menuju Indonesia Maju". Pada kesempatan tersebut beliau berbagi ilmu kepada kami terkait Menulis Kreatif.

Baca juga Flash Blogging 2018 : Berusaha Memajukan Indonesia

Oh iya, flash blogging sendiri merupakan kegiatan kumpul (kopdar) blogger yang difasilitasi oleh Direktorat Jendral Informasi dan Komunikasi Publik (DJIKP) bekerjasama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah.

Menurutnya, Sejarah telah mencatat penulis-penulis besar Indonesia yang lahir pada masa pra kemerdekaan. Biasanya mereka menulis karena tergugah atas situasi dan kondisi rakyat Indonesia kala itu. Sebut saja Ki Hajar Dewantara yang sempat menulis  :

"Sekiranya aku seorang Belanda, maka aku tidak akan menyelenggarakan pesta-pesta kemerdekaan di negeri-negeri yang telah kita rampas sendiri kemerdekaannya. Sejajar dengan pemikiran itu, bukan saja tidak adil, tapi juga tidak pantas menyuruh inlander menyumbang dana untuk merayakan kemerdekaan itu. Ide untuk mengadakan acara itu saja sudah sangat menghina mereka. Dan sekarang kita keruk pula kantongnya. Ayo teruskan saja penghinaan lahir dan batin itu..!"

Atau penulis lainnya seperti Mas Marco dan RM Sosro Kartono. Yang unik dari RM Sosro Kartono ini, selain saudaranya RA Kartini, ia juga guru bahasa dari Presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno serta guru spritual pada masyarakatnya.
Sesi Materi dari Bapak Anto Prabowo

Evolusi komunikasi dari generasi ke generasi memunculkan sosok penulis masing-masing, tentunya hal ini dipengaruhi oleh teknologi pada masanya, begitu juga di zaman ini. 
Pengaruh teknologi yang semakin maju, membuat materi menulis semakin banyak dan lengkap. Dari yang berupa fakta, hingga berita yang asal saja. Konsumen akhir media akhirnya yang harus menyeleksi sendiri mana yang layak dibaca dan mana yang tidak. Disisi lain, kadang satu artikel bisa menimbulkan persepsi yang beragam bagi pembacanya. Bisa menimbulkan pro dan kontra.

Penulis hari ini secara tidak langsung disuruh memilih, mau menjadi penulis idealis seperti abad 20-an yang menyuarakan aspirasi masyarakat dan konsep keadilan. Atau menjadi penulis bebas tanpa terikat dengan apapun. Yang penting harus benar dan bisa dipertanggungjawabkan.

Dulu setiap tulisan yang akan disebar kepada pembaca harus lulus sensor oleh redaktur terkait tema dan bahasa penulisannya. Sehingga memang konsumen media mendapatkan berita yang pantas dan layak untuk dikonsumsi. Tapi hari ini semua bebas menulis dan semua bebas menjadi redaktur atas tulisannya. Sehingga konsumen akhirlah yang harus selektif terhadap bacaan yang disuguhkan.

Agar konsumen akhir menikmati bacaan yg layak. Maka penulislah yang bertanggung jawab terhadap konten yang ia suguhkan. Selain itu, penulis harus menyajkan tulisan secara kreatif agar selalu eksis dan tetap dinikmati pembacanya. Apalagi hadirnya teknologi internet yang memungkinkan tulisan tersebut dinikmati oleh pemaca seluruh dunia. Tak bisa menyesuaikan diri dengan keinginan pasar maka siap-siap ditinggal pergi.

Kreatifitas bisa dihadirkan dari berbagai ranah dan dari berbagai sudut pandang. Sehingga kreatif itu timbul dari intuisi yang dibangun dari interaksi kita, bacaan kita dan hal lain yang memperkaya sudut pandang dalam penulisan yang bisa menghadirkan kreatifitas.

Jika memang ada tips menulis kreatif, kata Pak Anto itu hanya sebagai referensi, bukan patokan. Menurutnya, tips itu ibarat templete atau bumbu sachet yang isinya pastilah standar. Dan yang standar itu jika dipaksakan dipakai, akan mengkhianati prinsip kebaruan (novelty) yang menjadi persyaratan utama kreativitas.  

Kesimpulannya  menulis kreatif adalah upaya penulis dalam memunculkan gaya penulisan yang didasarkan pada kemampuan diri yang tidak sama persis dengan orang lain.

Nah itu mungkin sedikit sharing ilmu yang dibawakan Pak Anto dalam acara Flash Blogging 2018. Jika artikel  Flash Blogging 2018 : Menjadi Blogger Kreatif Menuju Indonesia Maju ini bermanfaat silakan dibagikan ya kawan.

Post a Comment for "Flash Blogging 2018 : Menjadi Blogger Kreatif Menuju Indonesia Maju"