PANGGILAN CINTA

Diantara sifat-sifat muslim yang dicintai oleh orang-orang shalih di muka bumi ini, diantaranya ia mencintai mereka karena Allah, berakhlak kepada manusia dengan akhlak yang baik, memberi manfaat, melakukan hal-hal yang disukai manusia dan menghindari dari sikap-sikap yang tidak disukai manusia.


Rasulullah SAW bersabda: “Artinya : Sesungguhnya Allah jika mencintai seorang hamba, Ia memanggil Jibril, “Sesungguhnya Aku mencintai si fulan, maka cintailah ia.”Lalu Jibril mencintainya dan menyeru kepada penduduk langit, “Sesungguhnya Allah mencintai si fulan, maka cintailah ia.”Maka (penduduk langit) mencintainya, kemudian menjadi orang yang diterima di muka bumi.” (Hadits Bukhari dan Muslim)
Ungkapan cinta tidak mesti harus memberi bunga mawar atau memberi kado spesial. Ungkapan cinta  juga bisa dilakukan dengan memberikan panggilan yang menyanjungnya meski ia tak mengharap sanjungan kita.
Ukhuwah ini bagaikan simpul-simpul yang semakin kencang dan menguatkan, saling hormat dan menghargai sesama menjadi kunci keharmonisan hubungan kita. Begitu juga ketika saudara kita (ikhwah) menyapa saudara kita yang lain maka sapaan itu adalah sapaan penghormatan. Ralat bukan penghormatan tapi lebih tepatnya kasih sayang berlandaskan cinta karena Allah SWT.

Suatu ketika penulis di undang diacara nasional beberapa hari di Depok yang diadakan oleh sturuktur pusat. Ketika bertemu dipintu gerbang ataupun dimeja registrasi senyum hangat langsung mengembang dari bibir panitia dan tamu undangan yang berpapasan. Setelah mengucap atau membalas salam dengan spontan mereka menjawab “selamat datang ustad, ….” Padahal muka penulis masih terlihat lebih muda dari peserta lainnya atau bahkan lebih muda dari panitia, meskipun tidak berdahi hitam dan tidak berjenggot, tapi dengan spontan mereka menyapa dengan sebutan ustad. Begitulah ukhuwah diantara kita, begitu hangat dan mengakrabkan.
Dalam kamus tarbiyah banyak sebutan kehangatan, penghormatan, kasih sayang atau bahkan  kekeluargaan yang ditujukan pada saudara kita. Selain panggilan Murabbi dan Musyrif. Berdasarkan sudut pandang penulis ada beberapa macam panggilan yang lazim digunakan berdasarkan tingkatannya.

  1.       Panggilan penghormatan untuk orang yg lebih muda biasa memanggil dengan awalan  akhi dan ukhti  atau panggilan umum lainnya yaitu Mas dan Mba untuk orang yang baru kita kenal.
  2.       Panggilan sesama (seumuran) sebagai bentuk penghargaan saudara semuslim maka panggilan yang akrab adalah Akhi dan ukhti.
  3.       Panggilan Kepada orang yang lebih tua bisa dipanggil mas/ mba,  bapak/ Ibu, atau bahkan dipanggil ustd.

Awalan da memanggil seseorang biasa mempengaruhi mood dari seseorang yang dipanggil. Berbeda rasanya ketika dipanggil dengan awalan diatas dibandingkan dengan menyebut namanya secara langsung. Berdasarkan tingkatan diatas, sangat janggal kelihatannya jika kita memanggil orang yg lebih tua dengan sebutan akhi atau ukhti saja, karena secara etika panggilan tersebut harusnya ditujukan untuk orang yg seumuran kita atau lebih tidak hormat lagi ketika menyebut nama langsung. Menurut saya ini Perkara akhlak, karena pangggilan adalah sesuatu yang spontan ketika kita ingin menyapa seseorang yg lain. Memanggil Murabbi sendiri dengan sebutan akhi atau ukhti pun menurut saya kurang pas, karena tidak ada rasa penghargaan yang lebih dari kita yang notabene ia adalah pembimbing kita dalam suasana berjamaah meskipun ia tidak ingin dihargai.

Ada beberapa orang yang dalam aktifitas pribadinya jarang menggunakan panggilan penghormatan tersebut, tetapi jika dalam suasana jamaah baik dalam forum, teleponn atau SMS (chating) maka ada yang reflek menyebutnya dengan menggunakan sapaan penghormatan.

Mungkin benar kata orang, “hormatilah orang lain terlebih dahulu jika kita ingin dihormati oleh orang lain”. Rasulallah SAW bersabda Bukan termasuk dari golongan kami orang yg tak menyayangi anak kecil kami & tak menghormati orang tua (orang dewasa) kami. (Tirmidzi 1842)
Allahu’alam bishowab

Post a Comment for "PANGGILAN CINTA"