Dari Masjid membangun Umat dan Menegakkan Izzah Islam Part 3



Masjid Sebagai Titik Tolak Pergerakan
Selain diperuntukan untuk sholat, masjid juga memiliki peran yang signifikan dalam mengembangkan dan membangun kapabilitas intelektual umat, kegiatan sosial kemasyarakatan, meningkatkan perekonomian umat, dan menjadi ruang diskusi untuk mencari solusi permasalahan umat terkini. Betapa sentralnya peran masjid di tengah-tengah umat Islam, dia menjadi pusat aktifitas dan kegiatan mereka, baik dalam bentuk ibadah khusus (ritual) maupun ibadah umum (sosial) dan hal-hal ini telah dicontohkan sendiri oleh Rasulullah SAW sejak di masjid Quba sampai di masjid Nabawi di Madinah. Allah berfirman dalam Al-Quran: “Dan sesungguhnya masjid-masjid itu kepunyaan Allah Ta`ala, maka janganlah kamu menyeru seseorang beserta-Nya.” (Q.S. Al-Jin :18)
Dalam perang aceh, masjid juga menjadi pusat penggemblengan lasykar Aceh sebelum berangkat perang. Snouck Hurgronje, dalam bukunya The Achehnese, diterbitkan dalam bahasa Indonesia dengan judul Aceh Dimata Kolonialis (1985), menyebutkan Meunasah atau surau menjadi pusat penggemblengan anak muda Aceh. Tradisi yang berlaku di masyarakat Aceh, sejak di usia belia generasi muda aceh sudah meninggalkan rumah orang tua mereka dan tinggal di Meunasah. Disanalah mereka digembleng mental dan spiritualnya. Syair hikayat perang sabil dibaca tiap malam oleh para ulama kepada pemuda pemudi aceh untuk membangun spirit melawan penjajah. Menurut Snouck, pembacaan syair tersebut memiliki pengaruh yang cukup besar dalam membangun semangat jihad pejuang Aceh.
Dalam sejarah Islam, Nabi Muhammad dan para sahabatnya memfungsikan masjid sebagai pusat semua aktivitas umat muslim. Masjid bukan hanya sekedar tempat pelaksanaan ibadah ritual seperti sholat dan berdo’a saja. Tetapi lebih dari itu Masjid memiliki fungsi yang lebih luas lagi, baik sebagai tempat pendidikan (pembinaan), kegiatan ekonomi, pengembangan sosial budaya dan sebagai pusat pembentukan peradapan ummat Islam.
Ketika Rasulullah Saw dan para sahabatnya Hijrah dari Mekkah ke Madinah, beliau singgah di suatu tempat yang dikenal dengan Quba. Disinilah Rasulullah membangun sebuah mesjid yang diberi nama Mesjid Quba. Begitu juga ketika sampai di Madinah Rasulullah membangun Mesjid Nabawi terlebih dahulu. Masjid Nabawi ini memiliki catatan yang luar biasa terkait muamalah pejuang pejuang islam sejak zaman nabi.. Ini semua menunjukan bahwa mesjid memiki kedudukan yang sangat penting bagi kaum muslimin. Masjid benar benar menjadi muara sentral umat Islam. Pendirian Mesjid Nabawi adalah salah satu pilar terpenting Negara Madinah, Rasulullah membangunnya dengan para Sahabat pada sebidang tanah dua anak yatim dari Kaum Anshar. Pembangunan mesjid dimulai setelah onta tunggangan Rasulullah berhenti ditanah dua anak yatim tersebut.

Post a Comment for "Dari Masjid membangun Umat dan Menegakkan Izzah Islam Part 3"