Kado 1 Tahun Pejuang Kaligawe #3 : Mencari Tempat Parkir, Menuntun Motor dan menerobos Banjir Bubakan


Sepeda motor masih saya dorong kedepan, sembari saling sapa sesama penuntun kendaraan. Tidak sedikit yang memaksakan diri melaju melintasi genangan meski akhirnya berhenti karena mesin mati. Dengan melihat pengalaman orang yang nekat tadi, banyak yang memilih bersabar menunggu dan mengurungkan diri menerjang genangan mataram. Bahkan mobilpun banyak yang putar balik, entah mencari jalan lain ataupun kembali kerumah tidak jadi meneruskan aktivitas.
Saat hendak memutar bundaran bubakan atau bundaraan museum kota lama sembari menuntun kendaraan, tukang becak setempat memberi arahan, “Lewat sisi sebelah kiri saja mas dekat dengan jalan beton, disitu cenderung tinggi jalannya.” Info mamang becak.

Saya perlahan menepikan kendaraan mengikuti saran beliau, benar saja sisi jalan yang dekat Jalan K.H Agus Salim genangannya tidak terlalu tinggi dari pada yang menjorok ke bundaran. Tapi hanya sebentar saja, saat kendaraan saya arahkan ke Indomaret terdekat ternyata kondisi permukaan tanah cenderung lebih rendah dan genangan banjir setinggi paha bawah, menenggelamkan roda sepeda motor. Rencanaa untuk memarkirkan kendaraan di depan indomaret saya urungkan. Sebagai informasi saja, saat tidak banjir, depan indomaret dan sekitarnya biasa digunakan sebagai tempat parkir museum kota lama.

Sembari mencari tempat “parkir” yang cocok, sayapun mengarahkan kembali langkah dan putaran roda kendaraan menuju tempat lain sembari mencicil perjalanan ke Jalan Kaligawe. Perjalanan saya lewatkan SPBU Kota Lama, Nampak juga SPBU tersebut tergenang banjir setinggi betis, meskipun tempat pengisian BBM ini lebih tinggi permukaan tanahnya dari tempat sekitar.

Pantauan dari SPBU Bubakan, ada 3 tempat yang prospek sebagai tempat penitipan kendaraan roda dua yaitu Parkiran Hotel Horizon, Parkiran Hotel Golden City dan Parkiran Alfamart Bubakan. Agar tidak merepotkan petugas hotel, saya lebih memilih menepikan kendaraan di parkiran Alfamart. Karena kondisi jas hujan basah, saya hanya bisa mengaba-aba karyawan Alfamart Bubakan kalau saya numpang parkir kendaraan, dengan melambaikan tangan dan menunjuk sepeda motor yang sudah terparkir di teras toko. Disitu sepeda motor saya bukan parkir yang pertama, sebelumnya sudah ada 2 kendaraan yang terparkir dan ditinggal pemiliknya. Sedangkan kendaraan karyawan Alfamart dinaikan ke teras atas.

Setelah menepikan dan mengunci stang sepeda motor, petualangan yang sebenarnya baru saja dimulai. Motorpun ditinggal apa adanya, Jas hujan yang biasa ditinggal untuk menutupi kendaraan kini  harus dipakai dan selalu menempel di badan untuk mengurangi kedinginan.

Info banjir sudah menyebar. Dampaknya volume kendaraan yang melintas jalan menjadi berkurang, dan ini tantangan pertama, mencari tumpangan kendaraan ditengah sepinya kendaraan agar bisa sampai tujuan, minimal bisa sampai terminal kaligawe.

Post a Comment for "Kado 1 Tahun Pejuang Kaligawe #3 : Mencari Tempat Parkir, Menuntun Motor dan menerobos Banjir Bubakan"