Keikhlasan Kader PKS Diuji di Pilgub Jateng

Genderang Pertarungan Politik Jawa Tengah sudah ditabuh oleh KPU pasca penutupan pendaftaran  pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah (5/3). Yang menarik Hanya tiga pasang calon yg mendaftar dan ketiganya mempunyai latar belakang dan historis yang kuat dengan PDIP. Ketiga Pasangan itu ada Bibit-Soedijno (P Demokrat, Golkar dan PAN), Ganjar-Heru (PDIP) dan terkahir ada HP-Don (PKS, PKB, PPP, PKNU,Gerindra ).

Dari ketiga pasang calon tersebut, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak mengusung kader internalnya untuk dijadikan Calon Gubernur  atau Wakil gubernur Jawa Tengah. Tidak seperti pertarungan di Pilgub DKI, Pilgub, Jawa Barat dan Pilgub Sumatera Utara, dimana PKS mengusung kader Internalnya. Sehingga mesin politik di tataran akar rumput dan pusat terlihat kompak karena benar benar pede dan tau siapa yang diusung. Bahkan tak jarang mengusung seorang ustad meskipun dalam kalangan mereka, orang yang lebih sepuh dari mereka biasa dipanggil ustad.

Diusungnya non kader PKS pada pilgub Jateng bisa jadi akan menurunkan semangat perjuangan mesin politik PKS dalam mensosialisasikan jagoannya. Ketika melihat gerakan media PKS di ke tiga pilgub tadi, mereka bekerja teratur dan kompak, sehingga opini (hastag) yang mereka bangun di twitter menjadi tranding topik Indonesia bahkan dunia. Lantas bagaimana gerakan media PKS pada Pilgub jawa tengah yang pemilihannya tanggal 26 Mei mendatang?

Sempat saya bertanya  pada teman yang merupakan kader PKS tulen, tentang perjuangannya dalam memenangkan HP-Don. Dia menjawab dengan tidak semangat karena yang di usung oleh partai kebangannya bukan dari kader internal, sehingga disinilah ujian bagi para kader PKS. harus menelan bulat bulat instruksi pemimpinnya untuk mensosialisasikan HP-Don kepada masyarakat Jawa tengah. Tanggapan teman saya tadi bisa jadi mewakili perasaan kader PKS yang lain yang merasa berat mensosialisasikan orang yg belum terlihat track recordnya secara internal partai. Meskipun secara, HP (Hadi Prabowo) adalah sekda Jateng saat ini yang bisa jadi mempunyai pengaruh penting dalam menjaring masa ditataran birokrasi sedangkan Don Murdono adalah Bupati Sumedang yang sampai saat ini belum terdengar kabar kecacatannya dan bisa jadi sudah mengantongi loyalis kakaknya Don Murdoko.

Tapi bukan kader PKS katanya kalau tidak mentaati perintah pemimpinnya. Kader PKS terkenal taat terhadap pemimpin partainya dan rapi dalam mengorganisir masalah internalnya sehingga tak tampak kusut muka kader disetruktur dan nonstruktur PKS ketika berada di muka publik. Tidak seperti partai lain yang ributnya tidak karuan sampai main terkam sesama anggota partai.

Kita tahu bahwa PKS merupakan Partai kader yang bisa bertahan dalam gempuran isu dan cerita miring dari jajaran pengurus pusat hingga pengurus ranting. buktinya ditengah tsunami politik yang menerpa PKS, mereka bisa bertahan dan menang di Jabar disaat isu itu menggembur mereka. Meskipun tidak bisa kita lupakan peran Keartisan dan Ketokohan Deddy Mizwar dalam menjaring massa penikmat sinetron dan film religi.

Kita lihat saja bagaimana gerakan kader PKS pada Pilgub Jateng tahun ini. benarkah mereka bekerja setengah hati atau bekerja sepenuh hati……

Post a Comment for "Keikhlasan Kader PKS Diuji di Pilgub Jateng"