Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Black Campaign dan Berita Fitnah: Pak Capres, Berdoalah yang Terbaik Untuk Rakyat dan Negeri Indonesia

Pemilihan Presiden Republik Indonesia 9 Juli 2014 semakin dekat, suasana di masing-masing kubu semakin panas membara. Ada yg fitnah ini ada yang fitnah itu, ada yang black campaign ini, ada yang black campaign itu, ada berita palsu ini dan ada berita palsu itu. Semua saling serang dan menjatuhkan, seakan masing-masing kubu merasa benar sendiri.

 Baca Juga : Flash Blogging 2018 : Menjadi Blogger Kreatif Menuju Indonesia Maju

Tak ayal hal ini akan menjadi bingung para pemilih pemula atau yang hendak mencari tahu politik namun tapi pada saat musimnya saja (pemilu). Berniat mencari kebenaran, tak jarang malah ia disodorkan data yang berujung saling hujat dan gontok-gontokan. Meskipun ada juga berita-berita (kampanye) positif dari kedua pasangan calon.

Capres dan Cawapres yang diusung menjadi bahan olok-olok dan bisa menjadi sumber perpecahan bagi sebagian orang. Bahkan para pendukung yang ada di belakang barisan capres dan cawaprespun ikut jadi sorotan dan bahan kampanye hitam.

Sudah menjadi  rahasia bersama kalau orang yang sedang menjadi bahan gunjingan (pembully-an) se-Indonesia raya atau orang yang terdzolimi se-Indonesia raya ini adalah mereka para Capres dan Cawapres. Ditambah lagi para oknum pendukung ada yang kerjasama dengan media bodrek 24-jam non stop baik cetak, online maupun tv untuk menaikkan pamor jagoannya dan menumbangkan pamor lawan politiknya. Lebih parah lagi banyak bermunculan situs baru yang memang sengaja dibuat untuk memproduksi berita palsu yang  menjelek-jelekan dan menyerang salah satu pasangan yang menjadi pesaing jagoannya.
Capres dan Cawapres pada posisi ini juga menjadi orang-orang yang tersudutkan atau orang-orang yang terdzolimi. Saking banyaknya informasi yang salah dan menyimpang dan tidak bisa dipertanggungjawabkan, membuat orang-orang menilai mereka ini tak ada baiknya atau tak ada prestasinya. Yang ada hanya saling serang dan saling menjelekkan, data yang disodorkan adalah prestasi keburukan.

Saya sendiri masih meyakini seperti apa yang disebutkan oleh aktifis facebook bahwa
"Percayalah, isu Jokowi akan membangkitkan PKI dan Prabowo akan mendirikan Khilafah hanyalah permainan buzzer untuk menakut-nakuti kita.
Dengan posisi Capres dan Cawapres khususnya Pak Jokowi dan Pak Prabowo yang selalu dihina, dicaci, disudutkan, dikambinghitamkan, dijelek-jelekan dan tuduhan lainnya, semoga mereka selalu bisa tenang dalam menyikapi semuanya. Memang tidak mudah, tapi Capres dan Cawapres seharusnya bisa mendinginkan dirinya sendiri untuk kemaslahatan rakyat yang lebih baik.

Kita semua, termasuk Capres dan Cawapres sudah mahfum (faham) kalau orang yang disudutkan dan diperlakukan dengan tidak baik mempunyai suatu kelebihan tersendiri dari orang-orang selainnya di mata Allah SWT. Karena mereka ini membuat Tuhan mereka iba dan ingin mempercepat apa yang menjadi hajatnya (keinginannya). Jika ia berdoa atas kemauan atau hajatnya, maka Allah akan mengabulkan-doa-doanya.

"Tiga macam doa dikabulkan tanpa diragukan lagi, yaitu doa orang yang didzolimi, doa kedua orang tua, dan doa seorang musafir (yang berpergian untuk maksud dan tujuan baik)." (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

Bukankah kita diminta berdoa jika kita punya masalah dan menginginkan jalan keluar permasalahan? atau punya permintaan apa saja yang menjadi keinginan atau hajat kita?!

"Mintalah (Berdo'alah) kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan." (QS. Al-Mu'min: 60)
Salah satu pesan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada sahabat Mu’adz bin Jabal ra. saat diutus untuk berdakwah ke Yaman : “Dan waspadalah terhadap doa orang yang terdzalimi. Karena tidak ada hijab penghalang antara doanya itu dan Allah” (HR. Al-Bukhari).

Selain didzolimi, dalam rangka pilpres mereka juga sering bersyafari politik kedaerah-daerah se-Indonesia untuk memperkenalkan dirinya dan melebarkan serta memperkuat masa pendukungnya. Jika perjalanannya diniatkan tulus ikhlas untuk kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia dan dengan mengemban visi yang agung jika ia terpilih menadi Presiden-Wakil Presiden, maka ada lagi satu kondisi yang dapat mempercepat terkabulnya doa atau keinginan-keinginannya saat ia menjadi musyafir.
Sebagai seorang calon pemimpin diharapkan doa-doa yang keluar bukan hanya untuk diri pribadinya, tapi juga bagaimana mereka bisa mendoakan rakyat dan bangsanya yang kelak akan ia pimpin.

“Tidak seorang muslimpun berdoa dari kejauhan untuk saudaranya muslim lainnya, melainkan malaikat “petugas/penjaga” akan berucap: Aamiin, dan engkaupun akan mendapatkan yang seperti (isi doamu) itu pula” (HR. Muslim dari sahabat Abud-Darda’ ra.).

Jika doa yang dilantunkan adalah doa terbaik untuk rakyat dan negerinya saat ia dicaci, dihina, difitnah dalam rangka memperkenalkan dan menawarkan dirinya menjadi calon pemimpin bangsa ini, Insya Allah dengan doanya Allah lunakkan hati rakyat Indonesia untuk memilihnya dan rakyat akan mendukung penuh kebijakannya ketika ia diberi kesempatan untuk mempimpin.

Ketika sudah menjadi pemimpin dan ia menerapkan keadilan untuk rakyatnya (Pemimpin yang Adil) maka ditambah lagi suatu kondisi agar doanya bisa langsung mengetuk 'Arsy Tuhannya, apalagi dilakukan dalam kondisi berpuasa, baik saat syafari politik maupun ketika sudah berkuasa.

“Tiga orang yang doanya tidak tertolak adalah: orang yang sedang berpuasa sampai berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang terdzalimi/teraniaya. Allah mengangkatnya ke atas awan, dibukakan baginya pintu-pintu langit, dan Allah berfirman (yang artinya): “Demi keagungan-Ku, pasti Aku akan menolongmu meski setelah beberapa waktu” (HR. At-Tirmidzi dan lainnya, dan dishahihkan oleh Al-Albani).
Jadi, untuk para Capres dan Cawapres tetap santunlah dalam berkata dan menyikapi isu-isu yang ada. Berdoalah yang baik-baik untuk Rakyat dan Bangsa tercinta. Di dorang dengan doa terbaik rakyat Indonesia maka akan mempercepat terkabulnya doa pemimpin yang adil dalam memimpin rakyatnya. Sehingga menjadikan bangsa ini seperti apa yang dicita-citakan.

Pemimpin yang terpilih hendaknya selalu memegang teguh Pancasila dan konstitusi UUD 1945 dalam mewujudkan cita-cita Bangsa Indonesia "membentuk suatu pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial"

Baiknya bukan hanya Capres yang berdoa untuk kebaikan rakyat dan negeri Indonesia, tapi  kita semua yang merasa menjadi bagian dari Indonesia tercinta, harapannya terus dan tetap turut serta mendoakan negeri Ini menjadi negeri yang Adil, Makmur dan Sejahtera.

Tetap yakin, tetap optimis kalau Indonesia akan berubah menuju arah yang lebih baik siapapun pemimpin yang akan terpilih kelak. Karna prasangka Allah adalah sama seperti prasangka hambanya. Tetap optimis, karena harapan itu masih ada.

Sekian artikel receh yang bukan bermaksud menggurui atau apapun, karena apa yang saya tulis hanya sebatas berbagi, tak bermaksud menggurui. Jika artikel yang berjudul Black Campaign dan Berita Fitnah:  Pak Capres, Berdoalah yang Terbaik Untuk Rakyat dan Negerimu ini bermanfaat silakan disbagikan atau disebarluaskan. Terimakasih atas kunjungannya

Post a Comment for "Black Campaign dan Berita Fitnah: Pak Capres, Berdoalah yang Terbaik Untuk Rakyat dan Negeri Indonesia"