Menjemput Bidadari Dunia , Part 3 ~ Pilih Ta’arufan saja ~

Ta’aruf (berkenalan), berkenalan disini maksudnya adalah proses mengenalkan diri kepada lawan jenis secara serius dengan dimediasi oleh seorang mediator. Tujuan berkenalan disini adalah untuk mengetahui gambaran umum dan khusus serta diharapkan dapat menemukan informasi atau kecocokan menurut versi masing masing. Informasi inilah yang akan dipakai sebagai dasar seseorang atau dua orang tersebut dalam mengambil keputusan, cukup sampai taaruf saja atau ingin melanjutkan pada hubungan yang lebih serius atau jenjang pernikahan (Heri Heryanto 2015).

Ta’aruf disini adalah salah satu proses awal dalam perencanaan membina rumah tangga tanpa adanya mekanisme pacaran sebelum menikah. Entah si calon wanita sudah kita kenal karena satu RT, satu RW, satu Desa, satu kampus, satu Organisasi yang dimana belum ada interaksi rasa yang mendalam (hanya sebatas interaksi biasa). Atau dengan orang yang belum kita kenal sama sekali tapi sudah ada tanda tanda yang meyakinkan bahwa orang tersebut adalah orang yang baik dari segi interaksinya dengan orang disekitar dan interaksi dengan Tuhannya.

Dalam ta’aruf-an memang tak harus dengan membuat proposal. Kita bisa langsung berta’aruf dengan calon yang ditawarkan kepada kita tanpa membuat proposal terlebih dahulu. Yang penting mediator bersedia dan ketemu waktu yang cocok untuk bertemu bersama.

Proposal adalah alat bantu dalam rangka memperkenalkan diri kita ke pihak wanita begitu juga sebaliknya. Tentunya harus ditulis dengan jujur dan tanpa bertele-tele, serta menuliskan kriteria dengan melihat (berkaca) pada kondisi diri. Dimana kriteria yang disebutkan atau diinginkan adalah hal yang wajar. Tentunya kitapun punya alasan yang logis dan syar’i kenapa menuliskan kriteria yang demikian.

Karena dalam kenyataannya, meskipun pada saat sebelum taaruf semua pertanyaan yang akan ditanyakan kepada si wanita atau sebaliknya sudah kita siapkan, tapi terkadang ketika bertemu dalam rangka ta’aruf lidah menjadi kaku dan tak bisa berucap apa yang hendak kita tanyakan. Alhasil pengetahuan akan jati diri orang tersebut tak bisa kita gali dengan maksimal. Sampai dirumah kitapun menyesal dan merasa diri ini bodoh karena tak bisa mengungkap lebih jauh siapa orang itu dan kitapun tidak bisa menjawab dengan santai pertanyaan-pertanyaan yang ia ajukan. Kita cenderung gugup dan ngeblank bercampur malu ditambah jantung yang berdegup agak kencang dari biasanya sehingga tidak ada lintasan apa yang harus dikatakan.

Untuk itulah gunanya proposal, kita tinggal menggali atau menegaskan dari apa yang sejatinya sudah kita baca sebelumnya lewat proposal yang diberikan. Untuk itu hal yang wajib di tuliskan dalam proposal kita setidaknya memuat deskripsi dan biodata diri, keluarga, kriteria yang diinginkan, dan rencana hidup setelah menikah. Tak ketinggalan lampiran foto diri seluruh badan.

Ini hanya pendapat pribadi. Jika ada yang tidak berkenan silakan diskusi lewat komentar atau hubungi saya melalui kontak yang ada di blog ini. 

Menerima konsultasi sebisanya jika memang anda mempercayai saya untuk itu. Yang penting sesuai dengan prosedur kesopanan adat nusantara.

Semoga artikel ini bermanfaat. Bisa juga membaca artikel lainnya yang masih satu tema dengan artikel ini. Daftarnya ada dibawah. Atau masukkan kata kunci yang terkait barangkali membutuhkan artikel lainnya. Selamat membaca..

contoh dan isi proposal taaruf pernikahan. Baca di Menjemput Bidadari Dunia , Part 4 ~Contoh Proposal Ta’arufan ~ 

Post a Comment for "Menjemput Bidadari Dunia , Part 3 ~ Pilih Ta’arufan saja ~ "