Menjemput Bidadari Dunia , Part 16 ~Resepsi Pernikahan~

Walimah berasal dari kata Al-Walam yang bermakna Al-Jamu' (berkumpul), karena setelah acara tersebut dibolehkan berkumpul suami isteri. Atau bisa juga berkumpulnya tamu undangan dalam rangka menghadiri syukuran.

Menurut Ibnu Arabi, istilah walimah mengandung makna sempurna dan bersatunya sesuatu. Istilah walimah biasanya dipergunakan untuk istilah perayaan syukuran karena terjadinya peristiwa yang menggembirakan. Lebih lanjut istilah walimah akhirnya dipakai sebagai istilah untuk perayaan syukuran pernikahan (resepsi pernikahan).

Sebagian ulama berpendapat, bahwa hukum penyelenggaran walimah itu adalah sunnah muakkadah (dianjurkan) berdasarkan hadits Rasulullah saw kepada Abdurrahman bin Auf. “Selenggarakanlah walimah, walaupun dgn seekor kambing”

Di Indonesia sendiri banyak ragam acara resepsi pernikahan yang tentunya dipengaruhi oleh adat istiadat atau kebiasaan setempat. Terkait durasi saja ada yang hanya 2 (dua) jam saja setelah berlangsungnya akad dan bahkan ada yang sampai 1 (satu) minggu perayaannya, mungkin ada juga yang lebih dari satu minggu.. 

Selain faktor adat, faktor gengsi juga mewarnai konsep walimah mau seperti apa resepsi pernikahan anaknya besok.  Mau berapa lama pelaksanaannya, berapa macam menu yang disajikan, hiburan apa yang akan disuguhkan, souvenir apa ayang akan di bagikan dan urusan lainnya.

Disini peran komunikasi mempelai wanita dengan keluarganya menjadi sangat penting dalam penentuan mau seperti apa acarnya.!

Kadang, kebijakan orang tua terkait persiapan pernikahan tersebut bisa dipengaruhi oleh anak perempuannya yang hendak menikah, sehingga bisa di-setting sendiri konsep acara agar islami (shar’i) 100%. 

Atau kalaupun tidak bisa 100%, setidaknya bisa mengambil bagian untuk mengurangi hal-hal yang dianggap kurang pantas untuk disajikan menurut sudut pandang agama islam. Tapi tidak sedikit yang semua konsep resepsi pernikahannya harus mengakomodir keiinginan orang tua. Sang anak tinggal ngikut. 
Pengaturan tersebut mulai dari :
· Siapa saja daftar tamu yang akan di undang, 
· Mau seperti apa dekorasi panggung dan ruangannya, 
· Berapa banyak menu yang akan dihidangkan, 
· Mau bergaya standing party apa lesehan party, 
· Mau dipisah apa mau di gabung penerimaan  tamu undangannya, 
· Souvenir apa yang akan dibagikan
· Hiburannya mau organ tunggal, akustikan, nasyid atau tidak ada sama sekali, 
· Perayaannya mau satu minggu , dua minggu atau seharian penuh atau cukup tidak ada resepsi khusus, hanya mengundang tetangga sekitar pasca akad nikah.

Tapi siapa tahu, orang tua kita sudah faham, mengerti terkait dengan pelaksanaan resepsi secara islami (syar’i) maka akan dengan mudah kita mengkonsep bersama acara resepsi pernikahan. Sehingga komunikasi terkait hal ini menjadi sangat penting. 

Yang tak kalah penting untuk diperhatikan, jika resepnya seharian penuh atau bahkan lebih adalah menjaga waktu shalat dan waktu makan. Karena saking sibuknya menerima tamu hal ini sampai terlupa untuk dilaksanakan.

Selamat menyiapkan resepsi pernikahan. Semoga bermanfaat. Allahu a'lam bishowab

Bacaan Terkait :


Post a Comment for "Menjemput Bidadari Dunia , Part 16 ~Resepsi Pernikahan~"