Perbedaan Antrian Obat/ Farmasi F, G dan H di RS. Roemani Semarang

Siapa yang tidak tahu dengan RS Roemani Muhamadiyah? Rumah sakit ini merupakan salah satu rumah sakit tipe C yang paling dipertimbangkan oleh seorang muslim pada khususnya dan masyarakat kota semarang pada umumnya dalam perawatan atau pengobatan medis. Rumah sakit yang sudah berdiri sejak tahun 1975 ini sudah punya pasar tersendiri di hati rakyat kota semarang.


Rumah sakit yang berlokasi di jalan Wonodri 22 Semarang ini selalu ramai dikunjungi pasien dan pengantar pasien. Jadi wajar jika setiap harinya di bagian registrasi kadang seseorang harus mangantri lama agar dipanggil dan dilayani petugas. Sebenernya antri registrasinya si sebentar, yang lama kadang nunggu antrian dokter kalau kita telat daftar sedikit saja, sama lama di antrian obatnya itu loh?!

Berhubung di artikel saya sebelumnya yang berjudul Cara dan Prosedur Berobat di RS Roemani Muhammadiyah Semarang dengan BPJS ada yang menanyakan "Ada yang tau gak sih perbedaan kode nomer antrian apotik di Roemani dari kode F , G dan H ?...mohon pencerahannya...karena saya antri di nomor antrian G20 ampun lama banget...saya antri dari pukul 13.19 sampai 16.00 obatnya belum jadi juga...makasih.." maka saya coba cari tahu dan menceritakannya disini.

Saya sendiri juga pernah merasakan antri lumayan lama saat menunggu resep obat di bagian farmasi atau di apotek RS Roemani. Waktu itu saya menunggu hampir satu jam, dari jam setengah dua sampai mendekati setengah tiga. Belum lagi tempat antri atau ruang tunggunya yang kurang luas, sehingga tidak sedikit orang yang memilih duduk-duduk diluar atau berdiri diluar.

Berkaitan dengan nomor antrian di loket farmasi/ obat, menurut informasi Bapak Sarwono yang merupakan salah satu apoteker di RS. Roemani beliau meningokan bahwa memang benar antrian obat atau farmasi di RS Roemani dibagi menjadi 3 antrian, yaitu antria F, antrian G dan antrian H. yang mana masing-masing tergantung dari jenis pelayanan umum atau BPJS dan resep obat siap minum atau resep obat racikan (harus dibuat atau diformulasikan terlebih dahulu).

Adapun penjelasan masing-masing antrian obat baik antrian F, antrian G dan Antrian H di RS Roemani sebagai berikut.

1. Antrian F Bagian Obat/ Farmasi RS. Roemani
Antrian obat atau farmasi di Roemani dengan huruf F adalah antrian obat yang diberikan atau disiapkan untuk pasien BPJS. Obat-obat BPJS sudah disediakan dan ditempatkan khusus untuk pasien BPJS, dari sejak direncanakan pengadaan, pengadaan, penyimpanan hingga diberikan kepada pasien. Dan untuk pasien dengan antrian huruf F ini obatnya disesuaikan dengan ketetapan negara yang diatur dalam formularium nasional (FORNAS) atau negara mengatur adanya daftar obat yang diperkenankan untuk diberikan kepada pasien BPJS. 


Biasanya obat-obatan yang diberikan untuk pasien BPJS adalah obat-obatan generik. Jika diresepkan obat non generik (obat merek),  pasien tidak mendapat semua obat yang diresepkan secara gratis,  untuk mendapatkan obat tersebut si pasien harus membelinya baik sebagian atau keseluruhan, dikarenakan tidak semua obat masuk dalam daftar obat yang di cover oleh BPJS. Jadi pemberian obat kepada pasien BPJS gampangnnya disesuaikan dengan plafon harga obat pasien sekali kunjungan dan berdasarkan ketentuan obat dari BPJS. Jadi tidak semua obat di cover oleh BPJS. 

2. Antrian G Bagian Obat/ Farmasi RS. Roemani
Antrian obat atau farmasi di Roemani dengan huruf G adalah antrian untuk obat-obatan yang perlu penyiapan khusus. Dalam penyiapannya obat-obatan ini diramu atau dicaki terlebih dahulu oleh apoteker dari bahan-bahan yang sudah ada, jadi bukan obat-obatan yang sudah jadi. 

Penyiapan atau peracikan biasanya dibuat dengan kemasan atau sediaan yang tidak sama dengan dari pabrik, misalnya dibuat puyer, dikemas ulang dalam kapsul, syrup yang perlu dilarutkan atau dicairkan, sehingga antrian huruf G ini butuh waktu lebih lama dibandingkan dengan lainnya. 

 3. Antrian H Bagian Obat/ Farmasi RS. Roemani 
Antrian obat atau farmasi di Roemani  dengan huruf H adalah antrian obat yang diberikan atau disiapkan untuk pasien non BPJS. Antrian obat BPJS dan bukan BPJS dibedakan agar dalam menyiapkan tidak salah. Biasanya dokter yang menangani pasien bukan  BPJS meresepkan obat-obat dengan nama obat tertentu, atau obat-obat khusus yang kadang tidak tercantum dalam formularium nasional (daftar obat untuk pasien BPJ) untuk pengabotan penyakit tertentu, meskipun kadang tidak sedikit juga pasien non BPJS yang diberikan obat generik meskipun harus menebus dengan cara membeli/ membayar.

Nah, begitulah sedikit penjelasan mengenai jenis antrian obat atau antrian farmasi di RS Roemani Muhammadiyah Semarang. Jika artikel yang berudul Perbedaan Antrian Obat/ Farmasi F, G dan H di RS. Roemani Semarang ini bermanfaat bisa dibagikan atau disebarluaskan. Terimakasih atas kunjungannya.

19 comments for "Perbedaan Antrian Obat/ Farmasi F, G dan H di RS. Roemani Semarang"

Comment Author Avatar
Membaca keterangan di antrian H tentang obat generik yang ditebus pasien non bpjs dengan menebus atau membayar, mungkin itu satu ketetapan strategi dari BPJS untuk mengcover besarnya beaya, ya mas ?.

Dari dengar cerita pengalaman berobat, kadang obat generik yang diberikan BPJS kurang maksimal manfaatnya.
Semoga kedepannya tidak ada pembedaan antara pasien BPJS dan non BPJS.
Sama-sama dapat pelayanan dan fasilitas yang baik.
Comment Author Avatar
bisa jadi mas, obat generik kan obat yang disubsidi pemerintah juga utk pembeliannya dan tidak ada branding merek. sugesti masyarakat obat merek lebih ampuh dari generik
Comment Author Avatar
Kemungkinan bisa jadi memang begitu ya, mas.
Tentang obat generik kurang cespleng, aku sendiri pernah ngalaminya, mas ..., hehehe.
Comment Author Avatar
banyak anggapan seperti itu sih mas...
Comment Author Avatar
walaupun usianya sudah lebih 40 tahun tapi bangunannya kelihatan masih baru... mesti setiap hari ramai patient keluar masuk, kan?
Comment Author Avatar
semakin lama, semakin ramai, semoga semakin profesional
Comment Author Avatar
Anak semarang ya mas? Semarangnya mana?

Salam dari mantan anak Semarang


Wkwkwkwk
Comment Author Avatar
halo kak riza...
Saya orang cerbon berdomisili di semarang...
Jangli City mas
Comment Author Avatar
Oh, kota asal mas Heri dari Cirebon ya ?.
Waah .. aku pengin ke kolam Cibulan lagi loh. Sayangnya waktu itu ngga foto-foto disana jadi ngga bisa buat artikel.

Comment Author Avatar
habis dari cibulan mampir cipaniis mas
Comment Author Avatar
Dengan membuat antrian seperti itu jadi ketahuan ya , mana yang kaya dan mana yang miskin, Biasanya kan BPJS buat yang belum kaya.
Comment Author Avatar
bpjs obatnya yang murah-murah
Comment Author Avatar
Ia, karena penjualannya tanpa merek dan tanpa iklan tv. Jadi lbh murah
Comment Author Avatar
Pasien bisa request obat generik. Tapi klo obat tertentu yg diatas 50rb biasanya blm ada yg generik. Jadi terpaksa diresepkan non generik utk kesehatan dan kesembuhan pasien
Comment Author Avatar
tapi mekipun udah ada pemisahan antrian tpi kok bisa lama banget antrinya mas? hampir 3 jam. pasien yang membludak atau pegawai rs yang kurang ya?
Comment Author Avatar
Nah betul itu mas.. Sudah pasiennya banyak, tapi yang nangani farmasi tidak sebanding
Comment Author Avatar
Semoga kedepan lebih cepat dan efisien lagi ya, Mas.
Sesuai usianya semakin lama harus semakin bagus.
Kan kasian kalau pasien sampe antri berjam-jam gitu :)

PERHATIAN :
Balasan dari komentar anonim/ unknown akan dihapus setelah 24 jam.

Menyisipkan Link hidup akan langsung DIHAPUS

Terimakasih sudah berkenan untuk berkunjung.
Simak juga komentar yang ada karena bisa jadi akan lebih menjawab pertanyaan yg akan diajukan.