Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kampung Rawa Ambarawa : Pesona Kuliner Apung di Kawasan Gunung


Tanggal 7 sampai 8 Oktober 2017, Bapak, Ibu beserta rombongan Guru SDN 03 Jipang Bantarkawung Brebes ada acara di Semarang. Bapak Ibu menginap di rumah sedangkan rombongan menginap di Hotel. Dari minggu pagi hingga siang menjelang kepulangan, kami pun menemani rombongan jalan-jalan sekitar kota Semarang.

Selesai acara terakhir belanja oleh-oleh khas Semarang, Istri bilang ke saya “Mas, ikut nganter Bapak Ibu sampai ke Ambara yuk, rombongan mau tahu Kampung rawa dan sekalian makan siang disana. Biar Ibu Bapak juga bisa lebih lama ketemu anak dan cucunya sebelum pulang ke Jipang. Nanti pulangnya sekalian kita nyobain Trans Jateng trayek Bawen – Semarang kota. Gimana mas?

Seperti biasa, wanita kadang kalau ngomong atau menyampaikan sesuatu selalu panjang lebar, ditambah alasan-alasan yang membantu untuk meyakinkan, agar lawan bicara tertarik atau berkata Iya padanya. 

“Baiklah” Jawab saya singkat. 

Banyak sih tempat makan favorit jika kita sedang berada di Ibu Kota Jawa Tengah. Mulai dari kuliner pinggir jalan hingga restoran bintang lima atau dari mulai restoran darat hingga restoran apung semuanya ada.

Awalnya saya heran dan bertanya-tanya. Untuk urusan makan siang yang secara waktu telah mendesak, mereka lebih memilih Kampung Rawa yang berada di Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang sebagai tujuan utama makan siangnya. 

Waktu tempuh yang dibutuhkan untuk bisa sampai di Kampung Rawa kurang lebih 45 menit. Mereka rela menunda lapar, padahal jam saat itu sudah menunjukkan pukul 12.30 waktu Pandanaran Semarang. 
Berfoto dengan rombongan sebelum ke Kampung Rawa

Acara saat itu tinggal makan siang dan perjalanan pulang ketempat pemberangkatan awal. Kalau hanya sekedar makan, menurut saya lebih baik mampir di warung makan yang berada disepanjang jalan pantura sekalian perjalanan pulang, bisa menghemat waktu dan tenaga. 

Sepanjang jalur pulang, rombongan bebas pilih tempat makan atau tempat berhenti sesuka hati. Rombongan pun bisa sampai lebih cepat ketimbang lewat jalur selatan, meskipun Bantarkawung sendiri masuk wilayah Brebes Selatan. Dengan begitu, setelah sampai rumah masih ada waktu istirahat yang cukup panjang sebelum mereka memulai aktifitas mengajar di hari senin paginya.

Mobil mini bus pun melaju menuju salah satu destinasi wisata Kabupaten Semarang tersebut. Dengan sisa perbekalan yang ada, ditambah perbekalan baru hasil mampir dari pusat oleh-oleh, beberapa dari mereka mencoba mengganjal perut sampai tiba saatnya “jamuan” makan siang di Kampung Rawa Ambarawa.
berfoto di gerbang utama Kampung Rawa
Lantas apa sih yang membuat kampung rawa menarik dimata mereka? Sampai  mereka bela-belain menunda lapar? Apa itu Kampung Rawa dan apa saja yang bisa kita nikmati disana, khususnya distinasi kulinernya?

Baca Juga : Wisata Danau Rawa Pening Ambarawa, Pesona Wisata Kab. Semarang yang Siap Mendunia

Menurut informasi yang dikutip dari situs resmi kampung rawa, Kampung Rawa atau Kampoeng Rawa sendiri merupakan objek wisata yang dikelola oleh 12 kelompok tani dan nelayan dari Desa Bejalen dan Desa Tambakboyo Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang. Kampung Rawa resmi dibuka pada tanggal 4 Agustus 2012. Jadi dengan kita berkunjung ke tempat ini, maka perputaran keuangannya tidak jauh-jauh dari penduduk sekitar.

Lokasi Kampung Rawa terletak di Jalan Lingkar Ambarawa Kilometer 3 Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang. Lokasi yang dekat pintu keluar jalan Tol Semarang-Bawen manjadikan akses ke Kampung Rawa bisa lebih cepat. Belum lagi posisinya berada di jalur lingkar menjadikan akses ke Kampung Rawa bisa dikatakan cepat dan bebas macet. 

salah satu sudut di rumah makan apung kampung rawa
Fungsi jalur lingkar  sendiri salah satunya dibuat untuk rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan di pusat kota terutama Pasar Ambarawa. Jadi Baik yang dari temanggung atau dari Kota Semarang bisa langsung menuju jalan lingkar untuk bisa tiba di Kampung rawa.

Bagi yang mau ngebolang dari Kota Semarang, sekarang ada tambahan alternatif transportasi menuju Kampung Rawa dengan adanya Trans Jateng Trayek Bawen (Kab. Semarang) menuju Stasiun Tawang (Kota Semarang) milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Tiket masuk Kampung Rawa ini Gratis, pengunjung hanya membayar biaya parkir jika bagi pengunjung yang membawa kendaraan. Besaran tarif parkir tentunya berbeda-beda, tergantung dari jenis kendaraan.

Ternyata, yang menjadi tujuan utama rombongan guru tadi adalah destinasi kuliner kampung rawa dengan view Gunung Merbabu dan Gunung Telomulyo yang ada di sisi selatan serta sawah dan danau rawa pening yang membentang. Tempat kuliner di Kampung Rawa sendiri menurut saya dibagi menjadi 3 kategori, ada Rumah Makan Apung, Kolam Pemancingan, Kios Makan biasa.

Rumah Makan Apung
Rumah Makan Apung sendiri merupakan destinasi kuliner utama di Kampung Rawa. Pengunjung bisa menikmati indahnya pemandangan alam sekitar dengan view pegunungan, sawah yang hijau dan Danau Rawa Pening.

Menu makan yang disajikan mulai dari hasil panen asli danau rawa pening seperti Ikan Nila, Gurame, Lele, dan hasil panen lainnya serta menu-menu daerah lain yang disajikan khas ala Rumah Makan Apung Kampung Rawa. 

Sambil menunggu pesanan siap dimeja, pengunjung bisa mengabadikan momen sekitar area dengan memanfaatkan photo booth dan beberapa titik untuk terapi ikan yang sudah disediakan serta mengitari rumah makan apung dengan bebek air yang merupakan wahana terdekat dengan Rumah Makan Apung. 

Dikatakan Rumah Makan Apung, karena rumah makan ini dibangun di atas drum-drum yang diapungkan. Yang unik lainnya dari Rumah Makan Apung ini adalah sarana penghubungnya. Pengunjung yang masuk dan keluar melalui pintu utama, akan difasilitasi perahu penyebrangan yang siap melayani hilir mudik pengunjung, baik yang baru datang atau pun yang sudah selesai bersantap.
Terkait dengan tempat ibadah (musholla), ada musholla khusus yang disediakan area rumah makan apung. Tapi jika memilih menggunakan musholla diluar rumah makan apung yang masih bagian dari fasilitas umum Kampung rawa juga dipersilakan.
jembatan tarik : fasilitas unik untuk menyebrang ke restoran apung

Kolam Pemancingan
Jika ingin menyantap ikan dari hasil kerja sendiri, kita bisa mencoba sensasi makan di Kolam Pemancingan. Hasil pancing yang didapat bisa langsung ditimbang dan langsung diantar ke dapur untuk disajikan. Kita bisa memilih menu bakar, goreng, asam manis atau penyajian lainnya. Tapi kalau tidak dapat hasil saat memancing, bisa juga langsung pesan berdasarkan menu yang ditawarkan.
suasana kolam pemancingan. sumber : kampungrawaambarawa.blogspot.co.id

Jika memilih makan di Kolam Pemancingan, pengunjung tidak perlu repot bawa alat pancing dan pakan sendiri. Semuanya sudah disediakan. Pengunjung tinggal pakai alat dan memilih tempat strategis yang dirasa dapat menghasilkan hasil pancing yang diinginkan.

Kios Makan Biasa
Kios yang berjejer dari Gedung Promosi Produk Unggulan UKM menuju kolam pemancingan menjadi tempat alternatif bagi pengunjung yang sekedar bersantai dengan ditemani makanan ringan seperti oleh-oleh tradisional, mie instan serta aneka cemilan atau jajanan lainnya. Bisa juga hanya sekedar memesan kopi untuk melepas kantuk di siang hari atau ngeteh ringan sambil menikmati hilir mudik para pengunjung kampung rawa.

Kios yang berjejer dari pusat promosi sampai kolam pemancingan
Setelah sampai di Kampung Rawa rombongan memilih shalat terlebih dahulu agar bisa lebih nyaman dalam bersantap siang. Pada umumnya, tempat wisata hanya menyediakan satu mushola utama, tapi di sini tidak. Pengelola kampung rawa memfasilitasi 2 musholla untuk pengunjng. Satu berada di area rumah makan apung dan yang satu dekat dengan permaianan anak anak. Jadi tidak terlalu ngantri panjang untuk bisa shalat,meskipun diakhir pekan biasanya pengunjung sangat meningkat (ramai).

Setelah makan selesai, rombongan, bersiap melanjutkan perjalanan. Tentunya setelah berkeliling sejenak mengamati dan menikmati yang ada di Kampung Rawa. Karena jika ingin menikmati wahana yang ada, waktu juga yang tidak memungkinkan, belum lagi ada wacana mampir ke Purwokerto.

bisa menikmati wahana bebek air setelah atau sebelum makan
Dari perjalanan rombongan di atas, ternyata Kabupaten Semarang bisa menjadi destinasi utama atau alternatif untuk di kunjungi. Jika memilih Kab. Semarang sebagai destinasi wisata utama, banyak spot wisata yang bisa dikellilingi dari pagi hingga petang ya. Jika memilih menjadi destinasi sampingan, dadakan atau destinasi alternatif, hal ini juga bisa di coba bagi yang sedang berwisata di sekitar Temanggung, Salatiga,  Kota Semarang dan sekitarnya. Dengan jarak tempuh yang tidak terlalu jauh, tak ada salahnya kita selipkan beberapa tempat di Kab Semarang untuk dikunjungi. Apalagi sudah ada fasilitas Toll ke bawen yang dari semarang. Liburan Ke Kabupaten Semarng bisa lebih mudah, dekat, lancar tanpa hambatan.

Dan Wisata Kuliner di Kawasan Gunung yang mempunyai pesona luar biasa ini semoga menjadi inspirasi dan alternatif wisata bagi para pembanca.

Jika Artikel Kampung Rawa Ambarawa : Pesona Kuliner Apung di Kawasan Gunung ini bermanfaat, silakan di share atau dibagikan. Terimakasih atas kunjungannya. Semoga menemukan artikel lain yang cocok untuk dibaca selanjutnya.


4 comments for "Kampung Rawa Ambarawa : Pesona Kuliner Apung di Kawasan Gunung"

  1. sisi lain dari Semarang Kota nih, tempat makan dengan feel pedesaan ya. kalo ke semarang tujuannya ya ke kota2 itu lagi itu lagi, bisa jadi alternatif juga ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tp kampungrawa sekarang sedang tutup krna dalam "pemeliharaan" 😁

      Delete
  2. Pernah sekali mengunjungi kampung rawa ini waktu itu main ke chimory dan pulangnya mampir ke tempat ini. Waktu Itu Naik Perahu Boat Keliling Rawanya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sekarang sdh tdk dinikmati lagi karena blm dpt izin dari pemkab

      Delete